Kisah Hidup Joko widodo

 


Jokowi mengawali karier politiknya sebagai wali kota Surakarta, sejak 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012, didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[7] Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi wali kota Surakarta, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-P), untuk bersaing dalam Pilkada Jakarta 2012berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.[8]

Joko Widodo berasal dari keluarga sederhana, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali ketika ia masih kecil,[9] tetapi ia mampu menyelesaikan sekolahnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Setelah lulus, ia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel.[9] Karier politiknya dimulai dengan menjadi wali kota Surakarta pada 2005.[10]Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik yang populer.[11] Pada 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "muda" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari 50 tahun.[12]

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus naik dan menjadi sorotan media.[13][14]Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk Pemilu Presiden 2014.[15]Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan nama Jokowi selalu unggul.[16] Pada akhirnya, ia dicalonkan sebagai calon dari PDI-P pada pemilihan presiden tahun itu,[17] dengan Jusuf Kalla sebagai cawapres-nya. Jokowi terpilih setelah mengalahkan lawannya, Prabowo Subianto, yang sebelumnya membantah hasil pemilu namun pada akhirnya mengalah, dan Jokowi pada akhirnya dilantik pada 20 Oktober 2014.[18][19] Sejak menjabat, Jokowi berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur serta agenda ambisius kesehatan dan pendidikan.[20] Dalam politik luar negeri, pemerintahannya menekankan “melindungi kedaulatan Indonesia”,[21] dengan menenggelamkan banyak kapal ikan asing ilegal[22] dan penentuan prioritas dan penjadwalan hukuman mati bagi penyelundup narkoba. Hal terakhir ini terjadi meskipun ada perwakilan yang kuat dan protes diplomatik dari negara-negara asing, termasuk Australia dan Prancis.[23][24] Ia terpilih kembali dalam Pemilu Presiden 2019 untuk masa jabatan lima tahun kedua, sekali lagi mengalahkan Prabowo Subianto.[25]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisnis

Trading Saham: Pahami Pengertian dan Risikonya

Kisah Hidup Prabowo Subianto